Langsung ke konten utama

Ibu Kota Pindah, Memangnya Perlu?

Pemindahan ibu kota menjadi sebuah isu hangat belakangan ini, bagaimana tidak Presiden Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi ini mulai mencanangkan pemindahan ibu kota negara kembali. Mengapa saya bilang ‘kembali’ karena ternyata pencanangan tentang pemindahan ibu kota ini sudah berlangsung lama semenjak masa kolonial. Dari mulai zaman pemerintahan Soekarno sampai dengan sekarang dan sudah menjadi wacana di setiap era presiden.

Pada tahun 2017 Jokowi sempat mengangkat wacana tentang pemindahan ibu kota ini dengan alasan ketimpangan kegiatan ekonomi. Dan tahun ini Jokowi kembali mengangkat suara perihal pemindahan ibu kota, namun belum menentukan secara pasti kota mana yang akan menjadi wajah ibu kota baru. Jokowi juga mengatakan bahwa pemilihan lokasi harus mempertimbangkan aspek geopolitik, geostrategik, kesiapan infrastruktur pendukung dan pembiayaan.
 
sumber : dokumentasi pribadi
 
Pemindahan ibu kota ini sendiri mulai dicanangkan kembali karena berbagai alasan, seperti Jakarta yang sudah mulai sangat padat, ditambah lagi dengan kemacetan yang semakin parah dan bencana banjir. Pemindahan ibu kota ini tidak hanya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, namun juga menuai kontra di berbagai kalangan. Masyarakat yang pro akan setuju dengan pemindahan ibu kota karena alasan Kota Jakarta yang semakin padat, kalangan tertentu pun setuju dengan alasan untuk membuat negara menjadi lebih maju karena beberapa negara tetangga seperti Malaysia pun sudah melakukan pemindahan ibu kota.

Kontra yang terdapat pada isu ini sendiri adalah beberapa kalangan menyebut bahwa pemindahan ibu kota ini belum urgent apalagi jika mempertimbangkan biaya yang tidak kecil untuk memindahkan ibu kota. Belum lagi keuangan negara yang tengah sulit di masa sekarang serta masalah kemiskinan di Jakarta sekarang pun belum begitu terurus, hal ini tentu menjadi permasalahan yang lebih urgent dibandingkan pemindahan ibu kota. Maka dari itu sebaiknya perihal pemindahan ibu kota ini perlu dikaji kembali, mengingat ibu kota yang sekarang saja belum bisa mengatasi kemiskinan apalagi jika membangun ibu kota yang baru.




 
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Media Sosial dalam Praktek PR (Public Relation)

Sebagian besar kegiatan PR baik di lembaga pemerintahan maupun swasta telah menggunakan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi seputar kegiatan yang dilakukan maupun produk yang ditawarkan, serperti melalui Facebook, Twitter maupun Instagram. Hal ini dilakukan untuk menciptakan citra pemerintah yang terbuka dan membuka partisipasi dari publik terkait informasi dan program kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya keterlibatan masyarakat, maka akan memperkuat posisi PR dalam menyebarkan informasi. Media center menjadi salah satu akses informasi publik sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam setiap proses kebijakan publik. Media center memiliki fungsi untuk sosialisasi, sarana hiburan, dan salah satu bentuk konvergensi dari media massa yang berbasis digital. Beberapa tujuan kegiatan PR pada media sosial adalah publikasi dan media relations yang didalamnya terdapat press release, web blogs, webiste, email. Fasilitas ini merupakan perluasan penggunaan fasilitas onli

Serba Digital, Printed Media Tetap Eksis

  source : google Di zaman sekarang informasi sangatlah mudah untuk didapatkan. Terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat semua hal serba digital. Dari mulai pelayanan barang dan jasa serta dunia percetakan. Semenjak berkembangnya teknologi berbasis digital di Indonesia, dunia percetakan khususnya media cetak sudah mulai ditinggalkan. Karena setiap orang sudah bisa mengakses beragai informasi mulai dari berita sampai hiburan hanya dengan menggunakan internet. Namun disamping banyaknya kelebihan yang dimiliki media digital, media cetak pun tak ingin kalah di era globalisasi ini. Media cetak berusaha untuk tetap eksis dan masih bertahan di era digital ini. Alasan kenapa media cetak masih bertahan di era digital ini karena kepercayaan dari masyarakat dan iklan. Masih banyak perusahaan iklan yang menaruh jasanya di media cetak yang dimana berupa jasa layanan hotel atau berupa barang serta untuk mencari barang atau orang yang hilang. Alasan lainn

Feature Profil

Nia Siska Wahyuni atau yang akrab di sapa Nia ini lahir pada 16 Juli 1997 di Bukittinggi. Anak kedua dari tiga bersaudara ini memilih jurusan ilmu komunikasi karna ia tertarik untuk bekerja di bidang pertelevisian. Cita-citanya adalah ingin menjadi seorang CEO suatu perusahaan.  Walaupun Nia pernah memutuskan untuk mengganggur setahun karna saat lulus sekolah dulu belum tau tujuan untuk kuliah tapi semangatnya untuk menempuh ujian mandiri tidak luntur yang akhirnya menjadikan tahun ini sebagai tahun pertama kuliah.  Penggemar musik bergenre rock ini juga berencana akan mengambil konsentrasi manajemen komunikasi dimana dia lebih ingin memahami serta mendalami tentang komunikasi. Anak yang terlahir dari keluarga yang sederhana ini juga memiliki motto yaitu dimana dalam satu hari itu ia harus mendapatkan sebuah hal yang bermakna. Kehidupan perkuliahan Nia saat ini belum terlalu banyak kegiatan diluar masa perkuliahan selain acara fakultas dan jurusan. Sampai sekarang Nia sedang m