Sejarah era digital atau revolusi industri bermula pada abad ke-18 yang ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt yang digunakan untuk proses produksi barang. Dengan penemuan ini tentunya membuat berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan produksi barang menjadi lebih mudah dan cepat. Segala peralatan yang tadinya menggunakan tenaga manusia maupun hewan, kini tergantikan dengan menggunakan mesin. Perubahan yang terjadi tentunya mempengaruhi segala bidang, mulai dari ekonomi, sosial hingga budaya.
Revolusi industri ini mampu mendongkrak pendapatan perkapita menjadi enam kali lipat lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, disisi lain hal ini melatarbelakangi bangsa Eropa untuk mengirimkan kapal perang ke seluruh penjuru dunia secara singkat. Dengan adanya revolusi industri ini, tidak saja hanya memberikan dampak positif namun juga dampak negatif lainnya seperti pencemaran lingkungan dan limbah pabrik lainnya. Karakteristik dari revolusi industri 1 ini adalah adanya industri tekstil, besi & baja serta industri transportasi.
Setelah era digital 1.0 berakhir maka digantikan dengan era digital 2.0 yang terletak pada teknologi yang digunakan. Berbagai macam penemuan teknologi pada era 2.0 ini adalah berupa penemuan AC, telepon dan piringan hitam, telegraf, serta mobil dan pesawat. Teknologi pada zaman ini tidak hanya menggunakan mesin namun juga tenaga listrik. Penemuan teknologi pada era inilah yang menjadi cikal bakal perkembangan teknologi 3.0 yang disebut digital revolution. Pada masa inilah globalisasi memuncak dam dimulailah teknologi informasi. Perubahan mendasar dalam perilaku sosial pada era ini dapat dilihat dari meningkatnya aliansi dan organisasi di dunia maya, mobilitas internasional, serta meningkatnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Revolusi ini telah mempersingkat jarak dan waktu.
Pada era revolusi industri 4.0 kemajuan teknologi menggabungkan dunia fisi, digital, dan biologis sekaligus yang berdampak terhadap adanya perubahan dalam cara hidup manusia. Revolusi industri tidak pernah lepas dari adanya automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam memproduksi sesuatu. Hal ini tentu saja memberikan manfaat dalam efisiensi waktu, tenaga maupun biaya seperti yang telah diterapkan pada pabrik-pabrik yang disebut dengan Smart Factory.
3 poin utama yang menandai revolusi industri 4.0 ini adalah (1) perkembangan komputer dan big data, (2) perkembangan energi baru dan terbarukan, (3) perkembangan internet dan Cloud Technology. Revolusi industri 4.0 memunculkan istilah Internet of Things dimana semua pekerjaan dilakukan melalui internet. Penanda utama dari era revolusi ini adalah adanya keterhubungan / ketergantungan.
Beralih pada revolusi industri 5.0 yang merupakan tahap perkembangan teknologi paling canggih, karena semua hal atau pun pekerjaan sudah bersifat digital. Hal ini menaruh perhatian pada kemudahan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Era revolusi industri ini dipelopori oleh Jepang. Pemerintah Jepang memperkenalkan gagasan 5.0 dengan menemparkan teknologi digital dalam kehidupan manusia. Tujuannya adalah untuk mewujudkan tempat dimana masyarakat dapat menikmati hidupnya.
Dalam hal ini big data dan Internet of Things akan berubah menjadi bentuk kecerdasan buatan yang menyentuh setiap aspek kehidupan masyarakat. Gagasan ini tentunya tidak terlepas dari fakta bahwa semakin berkurangnya populasi penduduk di Jepang, disamping kurangnya tenaga yang produktif. Dari seluruh era digital yang telah dilewati, menurut pemahaman saya Indonesia masih terletak antara era 3.0 dan 4.0 yang masih memanfaatkan media konvensional juga media baru.
Komentar
Posting Komentar