Langsung ke konten utama

Serba Digital, Printed Media Tetap Eksis


 
source : google

Di zaman sekarang informasi sangatlah mudah untuk didapatkan. Terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat semua hal serba digital. Dari mulai pelayanan barang dan jasa serta dunia percetakan. Semenjak berkembangnya teknologi berbasis digital di Indonesia, dunia percetakan khususnya media cetak sudah mulai ditinggalkan. Karena setiap orang sudah bisa mengakses beragai informasi mulai dari berita sampai hiburan hanya dengan menggunakan internet.

Namun disamping banyaknya kelebihan yang dimiliki media digital, media cetak pun tak ingin kalah di era globalisasi ini. Media cetak berusaha untuk tetap eksis dan masih bertahan di era digital ini. Alasan kenapa media cetak masih bertahan di era digital ini karena kepercayaan dari masyarakat dan iklan. Masih banyak perusahaan iklan yang menaruh jasanya di media cetak yang dimana berupa jasa layanan hotel atau berupa barang serta untuk mencari barang atau orang yang hilang.

Alasan lainnya adalah printed media mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai cakupan wilayahnya. Printed media juga lebih membuat pembacanya memiliki kemampuan analisis yang tajam dibandingkan di media digital. Karena pembaca lebih benar-benar mengerti dengan isi berita dan membuat pembaca lebih berpikir dan dapat meningkatkan kemampuan analisa pembacanya.

Media cetak sendiri dalam hal berita untuk bisa bersaing dengan media digital harus mengedepankan unsur ‘how’ dan ‘why’. Namun disamping itu agar media cetak bisa bertahan di zaman yang serba digital ini, maka media cetak harus mampu memberikan konten yang tidak hanya meliputi berita namun juga hal lain seperti hiburan atau bagian olahraga, seperti yang sudah bisa kita lihat di media cetak atau koran di masa sekarang ini. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab kenapa media cetak masih tetap eksis di masa sekarang ini.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posisi PR di dalam Perusahaan dalam Menjalankan Aspek-Aspek Corporate Communication

Secara umum PR mempunyai kedudukan yang sangat strategis yang berada diantara dua pihak publik baik itu pihak internal maupun eksternal. Dengan kedudukannya yang strategis maka seorang PR harus peka terhadap kedua kepentingan publik. Seorang PR dalam menjalankan fungsinya dituntut untuk memiliki empat kemampuan berikut: memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan fakta di lapangan, kemampuan untuk menarik perhatian melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif, kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum dengan merekayasa pandangan atau opini publik, serta kemampuan menjalin suasana saling percaya, good will dengan berbagai pihak. Perbedaan pokok antara PR pada instansi pemerintahan dengan swasta adalah tidak adanya unsur komersial. Corporate communication  merupakan suatu fngsi manajemen dalam perusahaan yang menangani segala usaha membangun dan mempertahankan image  positif perusahaan dengan membangun komunikasi yang efektif baik secar...
Penggalangan Dana Korban Banjir Jakarta Padang — Hujan yang terus menerus dengan intensitas hujan yang deras menyebabkan wilayah Jakarta dan di sekitarnya banjir. Kementrian Sosial Masyarakat atau Kemensosmas Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Andalas selaku koordinator wilayah Sumatra bagian utara (Sumbagut) mengajak seluruh wilayah Sumbagut untuk melakukan penggalangan dana, baik dari daerah aceh, riau, Sumatra utara dan dari Sumatra barat sendiri. Penggalangan dana ini dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Februari sampai dengan 4 Maret 2017. Proses penggalangan dana ini dilakukan oleh pihak kampus masing-masing daerah secara kreatif mungkin agar mendapat banyak simpatik dari masyarakat. Penggalangan dana ini dilakukan secara nasional, dimana selain membutuhkan bantuan yang banyak juga untuk memperlihatkan bahwa adanya forum nasional sosial masyarakat se-Indonesia. Menurut Mirna selaku humas dari Kemensosmas mengatakan bahwa penggalangan dana d...

Sejarah dan Proses Evolusi Perkembangan Era Digital 1.0 Menuju 5.0

Sejarah era digital atau revolusi industri bermula pada abad ke-18 yang ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt yang digunakan untuk proses produksi barang. Dengan penemuan ini tentunya membuat berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan produksi barang menjadi lebih mudah dan cepat. Segala peralatan yang tadinya menggunakan tenaga manusia maupun hewan, kini tergantikan dengan menggunakan mesin. Perubahan yang terjadi tentunya mempengaruhi segala bidang, mulai dari ekonomi, sosial hingga budaya. Revolusi industri ini mampu mendongkrak pendapatan perkapita menjadi enam kali lipat lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, disisi lain hal ini melatarbelakangi bangsa Eropa untuk mengirimkan kapal perang ke seluruh penjuru dunia secara singkat. Dengan adanya revolusi industri ini, tidak saja hanya memberikan dampak positif namun juga dampak negatif lainnya seperti pencemaran lingkungan dan limbah pabrik lainnya. Karakteristik dari revolusi industri 1 ini adalah adanya industri tek...